Manajemen Pada PT. Telkom Indonesia


manajemen-pada-pt-telkom-indonesia

Manajemen Pada PT. Telkom Indonesia

Manajemen
     Apa itu manajemen? tentunya kata itu sudah tidak asing lagi ditelinga kita di milenia ini, pengertian yang diambil dari wikipedia Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[1] Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.[2]  Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima secara universal.[3]  manajemen adalah sebuah seni untuk mengatur sesuatu demi mencapai tujuan dengan melalui adaptasi-adaptasi baik adaptasi dengan lingkungan ataupun global dengan memperdayakan sumberdaya yang ada. oleh sebab itu untuk lebih mengetahui tentang manajemen dalam pengimplementasiannya maka di webiste https://www.fikisite.net   ini kita akan membahas manajemen yang ada di perusahaan yaitu PT. Telkom Indonesia.


A.      PT. Telkom Indonesia
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (“TELKOM”, ”Perseroan”, “Perusahaan”) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Komitmen mereka untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang mereka tawarkan.
B.      Sejarah PT. Telkom Indonesia
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ/JSX) dan Bursa Efek Surabaya (BES/SSX) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX), Bursa Efek New York (NYSE) (Diperdagangkan pada tanggal 14 Juli 2003 dan Bursa Efek London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham. Sejak 16 Mei 2004 saham Telkom tidak lagi diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo (TSE) dan pada 5 Juni 2004 di Bursa Efek London (LSE).
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
1.      Fungsi Manajemen bagi PT. Telkom Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia atau lebih dikenal dengan nama Telkom merupakan sebuah perusahaan penyelenggara informasi dan komunikasi (infocom) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) di Indonesia. Asman Akhir Nasution, Staf Ahli Menparpostel bidang Hubungan Antar-Lembaga Parpostel terpilih menjadi Dirut PT Telkom yang baru menggantikan Setyanto Prawira Santosa. Dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham (RUPS) PT Telkom di Jakarta, Jumat (17/5), AA Nasution dibantu para anggota direksi Dadad Kustiwa, John Welly, Andi Siswaka Faisal dan Harry Supangkat. Telkom menjadi pemegang saham mayoritas di sembilan anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Kontribusinya terhadap pemerintah diwujudkan melalui PPh badan dan deviden.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh Telkom, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, pada saat ini Telkom menjadi model korporasi di Indonesia.
Menurut Asman Akhir Nasution, untuk selalu mempertahankan tingkat pertumbuhan, marjin keuntungan dan kualitas perusahaan secara menyeluruh,dalam prosesnya tidak terlepas dari manajemen yang berunsur Planning,Organizing,Actuating,dan Controlling (POAC). Adapun salah satu perencanaan dari PT Telkom yaitu mengenai infrastruktur sebagai penunjang jaringan komunikasi di Indonesia. Dengan adanya infrastruktur tersebut, maka pelayanan akan komunikasi menjadi semakin mudah dan lancar, bahkan tidaklah mustahil untuk dapat menjangkau daerah atau pulau-pulau yang terpencil demi tetap menjaga keutuhan NKRI . Dengan jalan pemasangan berbagai infrastruktur komunikasi, maka secara tidak langsung Telkom juga ikut berpartisipasi di dalam mengembangkan daerah di Indonesia. Hal ini tidak dapat lepas dari peran Telkom sebagai agent of development (agen pembangunan). Dalam merencanakan infrastruktur terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:
1.      Perkembangan teknologi yang selalu berkembang
2.      Estetika (tata kota), seberapa jauh Telkom dapat menunjang tata kota
3.      Pertimbangan bisnis
Selain itu, kebijakan perusahaan dalam mengembangkan lingkungan strategis yaitu melalui CSR (Corporate Sosial Responsibility) akan menjadi landasan dari program-program kolaborasi yang terkait dengan pemberdayaan mahasiswa di dalam mengembangkan kemampuan kewirausahaan melalui program Cooperative Academic Education (CO-OP). Program Cooperative Academic Education yaitu belajar bekerja secara terpadu yang melibatkan tiga pihak, yaitu mahasiswa, Perguruan Tinggi dan dunia usaha. Program ini merupakan salah satu strategi pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengintegrasikan mahasiswa dengan berbagai latar belakang ilmu dari bangku kuliah dengan pengalaman kerja yang produktif (“work-based learning” atau “work-integrated learning”), agar mahasiswa dapat menemukan dan mengalami sendiri apa yang disebut “dunia kerja”.
Tata Kelola Perusahaan (Kemitraan dan Bina Lingkungan)
Program Kemitraan Program kemitraan Telkom bertujuan untuk mendorong kegiatan atau pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, serta peningkatan taraf hidup masyarakat, baik antara perusahaan dan mitra binaan maupun antar mitra binaan sehingga membawa manfaat bagi kelangsungan usaha. Program Bina Lingkungan Program bina lingkungan berbentuk bantuan sosial masyarakat yang bersifat hibah murni (charity/sukarela) dalam rangka peningkatan citra perusahaan. Adapun obyek program bina lingkungan ini, antara lain:
Sarana pendidikan dan pelatihan (Dalam kontribusinya di dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia) Peningkatan ketahanan pangan 2008 (Telkom menyerahkan bantuan dalam bentuk paket-paket sembako dan susu untuk menangani rawan gizi pada anak)
Peningkatan kesehatan masyarakat (Telkom memiliki andil dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, antara lain melalui penyediaan air bersih di Gunung Kidul, mendirikan Pos Kesehatan, dan melakukan fogging bagi pencegahan penularan penyakit demam berdarah) Sarana Ibadah Sarana Umum
Bencana Alam
2.      Model Manjemen yang digunakan
Model perencanaan (manajemen) Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan:
pertama, penyelarasan harapan pemangku kepentingan
kedua, perumusan strategi Perusahaan
ketiga, pengembangan perencanaan bisnis.
Rumusan strategi jangka panjang TELKOM yang dikenal sebagai CSS, menetapkan kebijakan, program dan proyeksi keuangan dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Setiap tahun, TELKOM mengkaji kembali CSS berdasarkan faktor-faktor perubahan internal dan eksternal dan menuangkannya dalam Corporate Annual Message (CAM).
Struktur Organisasi PT. Telkom terdiri dari komisaris utama, komisaris, direktur utama, direktur, general manage, dan beberapa manajer yang membawahi beberapa staf masing-masing.
3.      Peranan Manajer di PT Telkom Indonesia
Manajer PT Telkom memiliki peran sebagai berikut:
Melaksanakan etika bisnis yang didalamnya memuat tata nilai budaya Perusahaan yang setiap tahun dikomunikasikan dan disurvei pemahamannya kepada karyawan;
* Pengelolaan kebijakan dan prosedur kerja yang efektif atau sesuai dengan tuntutan bisnis, sebagai pedoman pengelolaan Perusahaan dan menjadi panduan bekerja untuk karyawan;
* Penerapan manajemen risiko secara terpadu berbasis COSO Enterprises Risk Management;
* Pengawasan internal dan penerapan pengendalian internal berbasis COSO Internal Control utamanya pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
§  Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;
§  Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan Resiko (KPPR);
§  Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit Strategic Investment and Corporate Planning (SICP);
§  Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;
§  Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;
§  Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.
4.      Keterampilan Manajer PT Telkom Indonesia
Memiliki prinsip – prinsip yang sesuai untuk dijadikan pedoman bagi kelangsungan perusahaan, seperti yang tetera pada visi PT Telkom tersebut yaitu Good Corporate Governance” atau “GCG”) dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, akuntabel, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggung jawabkan
Daftar Pustaka

Comments